Oleh: Rizki Daniarto
Jogjainside.com, Surabaya – Ribuan ikan ditemukan mati di Kali Surabaya. Menurut hasil penelitian sementara air di Kali Surabaya mengalami disolved oxygen (DO).
Kandungan oksigen dalam air tidak cukup sehingga mengakibatkan banyak ikan mati atau mabuk di bantaran kali.
Ikan mabuk maupun mati ditemukan di kawasan Jalan Mastrip, Surabaya, hingga Jalan Bambe, Gresik, Senin-Selasa (22-23/7).
“Setelah mendengar kabar banyak ikan mati, kami melakukan cek air. Yang kami lihat adalah DO, turunnya kadar oksigen,” kata Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya, Mujiaman, Selasa (22/7).
Karena di Karang Pilang terdapat PDAM 1, 2 dan 3, pihaknya langsung mengambil penanganan dengan menambahkan udara, dan menggunakan bahan kimia untuk pengendapan. Penanganan tersebut sudah dilakukan sejak Selasa pagi hari.
Meski demikian, hingga saat ini kondisi air yang mengalir ke masyarakat terbilang aman.
Hingga saat ini, belum diketahui penyebab terjadinya DO. Sebab, memutuskan adanya pencemaran air karena limbah, atau yang lain, adalah kewenangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Tapi, jika banyak ikan mati secara tiba-tiba, biasanya terjadi kekurangan oksigen yang disebabkan banyaknya unsur organik di air. ”Nah, kalau air tersebut langsung dikonsumsi manusia, pasti akan berbahaya,” katanya.
Dalam mengantisipasi adanya cairan seperti ini, Mujiaman menjelaskan, pihaknya selalu melakukan pengolahan dan berbagai proses antara lain fluktuasi, filtrasi, dan disinfeksi pada air. Dia memastikan air yang mengalir ke pemukiman sudah aman.
Mujiaman juga menyampaikan, hal serupa juga pernah terjadi sebelumnya. Namun, pihaknya belum mengetahui dengan pasti penyebab tercemarnya air.
“Waktu itu sekitar 7 Juli 2019, yang menyebabkan air di seluruh Kota Surabaya keruh,” kata Mujiaman.
Dia menegaskan, faktor utama saat itu adalah terjadinya DO dalam air. Namun, bila suatu saat keadaan tersebut tidak bisa ditangani PDAM, pihaknya akan memberikan imbauan kepada masyarakat terkait kondisi air yang tercemar.
“Kalau yang saat ini, situasi masih bisa dikendalikan. Jika nantinya ada keadaan darurat, kami akan mengimbau kepada masyarakat,” jelasnya. (sug/Aza/Riz/INI Network)